Di tengah-tengah berkembangnya   filsafat dan seni di Eropa pada tahun 1700an, muncul seorang pria   misterius yang dipercaya mengetahui segalanya dan tidak pernah mati.
Pria tersebut adalah Comte de   saint Germain atau Count St.Germain. Banyak legenda yang tercipta di   sekeliling kehidupannya. Ada yang percaya kalau ia adalah manusia abadi   yang telah berusia 2.000 tahun dan bahkan mengenal Yesus secara  pribadi.  Ada yang mengatakan kalau ia adalah reinkarnasi dari  orang-orang besar  seperti Plato atau Hesiod. Ada lagi yang percaya  kalau ia adalah orang  yang sama dengan Merlin, sang penyihir penasehat  raja Arthur, dan banyak  lagi.

Hanya sedikit yang bisa   diketahui dari kehidupan St.Germain. Sebagian orang menyebutnya sebagai   keturunan Yahudi Alsatian, Yahudi Portugis atau bahkan keturunan raja   Portugis. Ia fasih dalam berbagai profesi yang dijalaninya: petualang,   penemu, herbalis, alkemis, pianis, pemain biola dan komposer.
Ia memiliki banyak permata dan   emas yang dibawanya kemana-mana. Dalam satu kesempatan, ia mengatakan   kalau ia memiliki kemampuan untuk mengubah logam dasar menjadi emas dan   mampu mengubah beberapa permata kecil menjadi satu permata yang lebih   besar. Bukan hanya itu, ia bahkan juga mengklaim mampu mengubah batu   biasa menjadi berlian.
Figurnya yang misterius   membuatnya mendapatkan tempat yang begitu mulia di kalangan para   penganut okultisme seperti Teosofi yang menjulukinya Master Rakoczi atau   Master R yang merupakan salah satu dari para Master kebijakan kuno  yang  hidup abadi dan dipercaya memiliki kekuatan seperti dewa.
Ia pertama kali muncul ke publik   pada tahun 1743 di London dan kemudian di Edinburgh pada tahun 1745   dimana kemudian ia ditangkap karena diduga sebagai mata-mata. Tidak ada   satu orangpun yang mengetahui asal-usul atau keberadaannya sebelum  tahun  1743. Ini membuat spekulasi mengenai identitasnya terus  berkembang.
Horace Walpole , seorang penulis   Inggris kenamaan yang kemudian menjadi temannya, menyinggungnya dalam   sebuah surat yang ditulis pada tahun 1745:
"Pada hari itu, mereka menangkap   seorang pria aneh bernama Count St.Germain. Ia sudah ada di kota itu   selama dua tahun dan ia menolak untuk mengatakan siapa dia sebenarnya   dan darimana dia berasal. Namun, ia mengakui kalau nama itu bukan nama   aslinya. Ia juga bisa menyanyi dan bermain biola dengan sangat baik."
Ketika diadili, pengadilan tidak   bisa menemukan bukti kalau ia adalah seorang mata-mata sehingga ia   dilepaskan. Segera setelah itu, ia mendapatkan reputasi sebagai pemain   biola yang hebat yang menjalani kehidupan seperti pertapa yang selibat   (Tidak menikah).
Pada tahun 1746, ia menghilang dari publik begitu saja.
Count St.Germain - lukisan tahun 1745
12 tahun kemudian, tepatnya pada   tahun 1758, ia muncul kembali di Versailles, Perancis. Pada  tahun-tahun  itu, ia berhasil masuk ke lingkungan istana dan menjadi  teman dekat  raja Louis XV. Ia juga sering memberikan nasihat mengenai  pola makan  yang sehat dan kadang memberikan ramuan awet muda kepada  keluarga  kerajaan. Konon ia mendapatkan pengaruhnya di hadapan raja  Louis XV  karena pernah mengubah beberapa batu permata kecil menjadi  satu permata  besar yang kemudian membuat nilainya bertambah.
Kepada beberapa orang yang   mengenalnya, ia mengaku telah berusia ratusan tahun walaupun secara   fisik ia masih terlihat seperti seorang pria berusia 40 tahun. Di   Perancis, juga terungkap kalau ia menguasai banyak bahasa dan memiliki   pengetahuan yang sangat luas mengenai sejarah. Pengaruh yang   diciptakannya di Perancis cukup besar sehingga filsuf besar Voltaire   pernah mengatakan kalau Count St.Germain adalah "pria yang tahu   segalanya dan tidak pernah mati."
Tahun 1760, ia meninggalkan   Perancis menuju Inggris karena salah seorang pejabat kerajaan Perancis   bernama Duke of Choiseul yang iri melihat kedekatannya dengan raja   memerintahkan penangkapannya dengan tuduhan penipuan.
Dalam perjalanannya menuju   Inggris, ia melewati Rusia dan berdiam sementara di St.Petersburg.   Kebetulan, pada saat yang sama, militer Rusia melakukan kudeta terhadap   raja dan menempatkan Catherine the Great sebagai ratu. Ini membuat   banyak orang percaya kalau St.Germain sebenarnya memiliki andil dalam   peristiwa itu.
Tahun berikutnya, ia muncul di   Belgia, membeli sebidang tanah dan hidup dengan nama alias "Surmont".   Kemudian, ia menawarkan metode pewarnaan kain dan ramuan minyaknya   kepada pihak kerajaan. Dalam proses penawaran ini, ia bertemu dengan   salah seorang menteri Belgia bernama Karl Cobenz.
Kepada Cobenz, Count   mengungkapkan kalau ia adalah seorang keturunan raja. Belakangan, Cobenz   mengaku kalau ia telah melihat count mengubah segumpal logam menjadi   emas. Ini cukup menarik karena seorang menteri kerajaan tidak biasa   mengucapkan sesuatu yang bohong.
Cassanova yang termashyur juga   pernah melihat Count mengubah logam menjadi emas. Suatu hari, ia   mengunjungi laboratorium Count dan memberikannya sebuah koin logam   biasa. Tidak lama kemudian, ia melihat koin logam itu telah berubah   menjadi emas.
Sekarang, orang mulai   mengenalnya sebagai seorang alkemis yang juga keturunan raja. Namun,   segala sesuatu mengenai pria ini masih kabur dan misterius.
Lalu, ia menghilang kembali selama 11 tahun.
Tahun 1774, ia muncul kembali di   Bavaria dengan menggunakan gelar Count of Tsarogy. Di sini ia berjumpa   dengan salah satu bangsawan Bavaria bernama Freherr Reinhard  Gemmingen.
Dua tahun kemudian ia muncul di   Jerman dan menyebut dirinya sebagai Count Welldone dan sekali lagi   menawarkan resep-resep kosmetik, anggur, minuman, pengobatan tulang,   kertas dan gading kepada kerajaan.
Di hadapan raja Frederick, ia   mengaku sebagai anggota Freemasonry dan mengaku memiliki kemampuan   mengubah logam menjadi emas. Ia diberi tempat tinggal di kediaman   pangeran Karl yang juga anggota Freemasonry dan di tempat itu ia   mempelajari obat-obatan herbal untuk diberikan kepada orang-orang   miskin. Ia tinggal di tempat ini hingga tahun yang secara resmi dianggap   sebagai tahun kematiannya.
Walaupun telah dikenal di banyak kalangan, kehidupan Count masih diselubungi oleh misteri.
Pernah suatu hari, Count berkata kepada sekumpulan teman-temannya: "Siapa di antara kalian yang pernah melihat saya makan?"
Tidak ada satupun yang   mengangkat tangan. Mereka memang sering melihat Count duduk di meja   makan bersama teman-temannya, namun mereka mengakui kalau Count tidak   pernah menyentuh makanan yang tersaji.
Orang-orang disekelilingnya   menjadi semakin yakin kalau Count telah menemukan rahasia Elixir of   Life. Kepada mereka, Count juga sering mengatakan kalau ia telah berumur   ratusan tahun dan pernah tinggal di masa Kaldea kuno dan mengetahui   rahasia para master dari Mesir.
Dalam kesempatan yang lain,   Count sedang duduk di sebuah meja bersama teman-temannya sambil   menceritakan sejarah dunia ratusan tahun yang lampau. Untuk sesaat, ia   terdiam, lalu menoleh kepada pelayannya sambil bertanya: "Adakah yang   saya lewatkan?"
Tanpa diduga, pelayan itu   berkata: "Tuan, anda lupa kalau saya baru tinggal bersama anda selama   500 tahun sehingga saya tidak hadir pada saat peristiwa itu. Mungkin   pendahulu saya yang mengetahuinya."
Setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan yang luar biasa di Jerman, sebuah kejadian tak terduga terjadi pada tahun 1784.
Pada tanggal 27 Februari 1784,   Count St.Germain sedang berada di kastilnya di Eckenform ketika ia   disebut menderita pneumonia dan meninggal dunia. Kematiannya disaksikan   secara langsung oleh dokter yang merawatnya.
Reputasinya yang dikenal sebagai   seorang alkemis membuat banyak orang menyangsikan kalau Count sudah   meninggal karena di Eckenform sendiri tidak pernah ditemukan satupun   batu nisan bertuliskan namanya.
Mungkin ada benarnya juga kalau   tahun itu count belum meninggal karena ada sebuah dokumen resmi   Freemasonry yang menyebutkan kalau pada tahun 1785, Freemasonry cabang   Perancis telah memilih dia sebagai perwakilan mereka di sebuah konvensi   yang diadakan pada tahun itu bersama dengan Mesmer, Saint-Martin dan   Cagliostro (yang juga dipercaya sebagai alkemis dan hidup abadi).
Count St.Germain - Lukisan tahun 1784
Tidak sampai disitu, pada tahun   1789, St.Germain disebut muncul di istana Rusia dan disambut sang ratu   sendiri. Lalu pada tahun 1789, 5 tahun setelah kematiannya, Comtesse   d'Adhemar mengaku berjumpa dengannya dan mengalami percakapan yang cukup   panjang di Gereja Recollets.
Pada Comtesse, ia memberikan   ramalannya kalau ratu Marie Antoinette akan tewas dengan mengenaskan dan   keluarga kerajaan akan hancur berantakan. Setelah itu berkata kalau ia   akan pergi ke Swedia untuk menyelidiki raja Gustavius III dan mencoba   untuk mencegah terjadinya sebuah kejahatan besar.
Menurut Sang Comtesse, wajah dan penampilan St.Germain terlihat seperti seorang yang baru berusia 30 tahun lebih.
Lalu, pada tahun 1790, Franz   Graeffer, seorang temannya yang berkebangsaan Austria mengaku menerima   sebuah surat dari Count yang berbunyi:
"Besok malam, aku akan pergi   lagi. Aku dibutuhkan di Konstantinopel, lalu aku akan ke Inggris untuk   mempersiapkan dua penemuan yang akan kalian miliki di abad berikutnya,   yaitu kereta api dan kapal uap. Pada akhir abad ini, aku akan menghilang   dari Eropa dan pergi menyepi ke Himalaya. Aku akan berisitirahat, aku   harus beristirahat."
Tidak ada yang tahu pasti kemana   ia pergi pada tahun berikutnya. Kemunculannya yang berikutnya  diketahui  dari catatan Comtesse d'Adhemar yang sebelumnya telah  berjumpa  dengannya pada tahun 1789.
Pada tahun 1821, Comtesse d'Adhemar menulis:
"Setiap kali aku melihatnya, aku   selalu takjub. Aku berjumpa dengannya ketika ratu dibunuh pada tanggal   18 di Brumaire dan aku kembali berjumpa dengannya satu hari setelah   kematian duke of d'Enghien pada Januari 1815 dan juga sekali lagi pada   malam kematian Duke de Berry."
Pada tahun 1821 itu,   Mademoiselle de Genlis juga mengaku berjumpa dengan St.Germain selama   negosiasi di Winna. Kesaksian ini diteguhkan oleh Comte de Chalons.
Apakah benar St.Germain masih hidup pada tahun itu?
Banyak orang yang mempercayai hal itu.
Pada tahun setelah tahun 1821,   seorang penulis Inggris bernama Albert Vandam mengatakan kalau ia pernah   berjumpa dengan seorang pria misterius yang mirip dengan Comte de  Saint  Germain.
"Ia menyebut dirinya Mayor   Fraser. Ia hidup sendiri dan kaya raya. Ia juga memiliki pengetahuan   luas mengenai Eropa dan dalam beberapa kesempatan, ia berkata kalau ia   mengenal Nero dan telah berbicara dengan Dante."
Sama seperti St.Germain, Mayor   Fraser juga terlihat seperti seorang pria berusia 40 tahun dan   menghilang begitu saja pada tahun-tahun berikutnya. Menariknya, pada   tahun 1820, seseorang bernama Mayor Fraser menerbitkan sebuah buku yang   menceritakan mengenai perjalanannya ke Himalaya dimana ia berhasil   mencapai Gangotri, yaitu sumber paling suci dari sungai Ganga dan mandi   di sana. Ini sesuai dengan surat Count yang ditulis untuk sahabatnya.   Jadi, banyak yang percaya kalau Mayor Fraser sesungguhnya adalah Count   sendiri.
Pada tahun 1835, Count disebut   muncul lagi di Paris, lalu di Milan tahun 1867 dan di Mesir pada   tahun-tahun berikutnya. Napoleon bahkan disebut pernah bertemu dengan   dirinya dan masih menyimpan catatan mengenainya.
Setelah itu, salah seorang   pemimpin Teosofi bernama Annie Besant mengklaim kalau ia bertemu   St.Germain pada tahun 1896 dimana sang guru mengajarkan kepadanya   berbagai hikmat.
Anggota Teosofi lainnya bernama   CW.Leadbeater juga mengklaim bertemu dengan St.Germain di Roma tahun   1926. Leadbeater mengatakan kalau saat itu, St Germain menunjukkan   kepadanya sebuah jubah yang pernah dipakai salah seorang kaisar romawi.
Anggota Teosofi lainnya bernama   Guy ballard juga mengaku pernah berjumpa dengan Count. Namun,   kesaksiannya kali ini sedikit berbeda karena Ballard mengklaim kalau   Count memperkenalkannya dengan para pengunjung dari Venus. Ballard   bahkan menulis sebuah buku mengenai hal ini.
Jika melihat dari kehidupannya,   maka sebenarnya tidak ada yang aneh dari Count St.Germain. Ia mungkin   memang keturunan raja yang memiliki banyak keahlian, suka menghilang   selama beberapa tahun dan memiliki kharisma yang luar biasa.   Satu-satunya misteri yang ada padanya hanyalah rumor yang menyebutkan   kalau ia adalah seorang alkemis yang mampu mengobah logam dasar menjadi   emas (Philosopher's Stone) dan telah menemukan rahasia umur panjang   (elixir of life).
Annie Besant pernah mengadakan   penyelidikan mengenainya dan ia percaya kalau St.Germain adalah anak   dari pangeran Transylvania bernama Francis Racoczi yang diasingkan oleh   kerajaan. Pendapat ini dikonfirmasikan oleh fakta kalau salah satu dari   anak-anak pangeran Racoczi yang dibesarkan oleh pihak keluarga  kerajaan  Austria pergi meninggalkan kerajaan Austria. Penulis lain  bernama  Raymond Bernard percaya kalau Count sebenarnya adalah Francis  Bacon yang  juga dipercayainya sebagai tokoh yang menulis dengan  menggunakan nama  Shakespeare.
Tapi, tetap saja tidak ada yang aneh dengan hal itu.
Beberapa peneliti yang skeptis   percaya kalau legenda Count terlalu dibesar-besarkan. Rumor-rumor   mengenai kehebatannya bisa saja tersebar akibat isu yang dihembuskan   banyak orang yang mengenalnya.
Misalnya, tidak berapa lama   setelah tahun kematiannya, seorang komedian Inggris bernama Milord Gower   mulai menirukan karakter Count dalam aksi panggungnya. Tidak bisa   disangkal kalau ia lebih menekankan pada sisi satir dibanding fakta,   misalnya dengan mengatakan kalau Count adalah seorang alkemis yang hidup   abadi dan bahkan mengenal Yesus.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar