obert Enke

ADA  pelajaran penting di balik kematian kiper Jerman, Robert Enke, beberapa  waktu lalu. Popularitas ternyata tak menjamin kebahagiaan. Berbagai  persoalan hidup terus saja menghajarnya. Karena tak kuat menanggung  beban, dia memilih bunuh diri.
Enke  bukan satu-satunya tokoh dari kalangan sepak bola yang kehilangan nyawa  dengan tragis. Masih banyak nama-nama lain yang melakukan tindakan  konyol tersebut. Berikut pelaku-pelakunya…
Justin Fashanu

Pada  1998, Justin Fashanu tewas gantung dri. Mantan pemain Manchester City  era 1990-an itu nekat melakukannya karena dia tidak kuat dengan anggapan  negatif terhadapnya.
Sebelum  tewas, Fashanu dituduh mencabuli anak berumur 17 tahun. Itu  dilakukannya usai menenggak minuman keras di apartemennnya. Tuduhan itu  makin kuat ketika banyak bermunculan pemberitaan soal Fashanu yang  bergabung di komunitas homoseksual.
Paul Vaessen

Agustus  2001, sepak bola Inggris dihebohkan dengan tewasnya Paul Vaessen,  Pemain Arsenal itu bunuh diri di bak mandi dengan cara mengonsumsi  heroin hingga over dosis. Sebelumnya dia sempat ditangani oleh  psikiatris, tapi gagal.
Perjalanan  kaier pencetak gol kemenangan Arsenal ke gawang Juventus pada semifinal  Piala Winners 1980 itu memang menyedihkan. Di musim pertamanya, dia  memesona. Namun, di musim-musim berikutnya dia rentan cedera.
Asgotino Di Bartolomei

Kematian  legenda AS Roma, Agostino di Bartolomei, juga menyedihkan. Pada 30 Mei  1994, dia menembak dirinya tepat di jantung. Diduga, Bartolomei bunuh  diri karena depresi.
Dugaan  penyebab depresi bermacam-macam. Diperkirakan dia tak kuat dengan bebam  ekonomi yang mengimpit. Ada juga yang menduga dia tidak siap ketika  pensiun dari sepak bola.
Kehidupannya  berakhir mengenaskan. Selama aktif sebagai pemain, sepak terjang  Bartolomei memang meyakinkan. Dia punya andil besar mengantarkan Roma  merebut scudetto pada 1983. Tapi, setelah itu kariernya meredup dan  sederet masalah pribadi terus-terusan mengganggunya.
Sandor Kocsis

Sandor  Kocsis adalah striker hebat Barcelona di kurun waktu 1958-1965. Pada 22  Juli 1979, saat berumur 49 tahun, dia meninggal dunia. Sampai saat ini,  banyak yang percaya dia tewas karena bunuh diri dengan cara menjatuhkan  diri dari lantai empat di sebuah rumah sakit. Namun, ada juga yang  memberitakan murni kecelakaan.
Menjelang  akhir hayatnya, kesehatan Kocsis memang menurun drastis. Striker yang  punya julukan Golden Head ini menderita kanker perut dab leukimia.  Diduga, karena sulit menyembuhkan dua penyakit itu, Kocsis stres lalu  bunuh diri.
Juan Gamper

Juan  Gamper adalah aktor penting di balik lahirnya Barcelona. Pria kelahiran  Swiss ini juga presiden pertama klub asal Spanyol tersebut. Selama  menjadi presiden, Barcelona dibawanya meraih beberapa gelar, di  antaranya 11 Championnat de Catalunya dan enam Copa del Rey.
Gamper  sangat menyokong nasionalisme Catalan. Akibatnya, pria yang juga  pendiri klub asal Swiss, FC Zurich ini pun diusir keuar dari Spanyol.  Karena tak kuat dengan perlakuan tersebut, Gamper bunuh diri.
Matthias Sindelar

Matthias  Sindelar adalah salah satu pemain besar yang pernah dilahirkan Austria  di era 1930-an. Tapi perjalanan hidupnya tragis. Kematiannya masih  kontroversial. Ada yang bilang bunuh diri, namun ada juga yang menyebut  dibunuh secara “halus”.
Pada  23 Januari 1939, Matthias Sindelar bersama pacarnya, Camilla Castagnola  ditemukan tewas di sebuah apartemen di Wina, Austria. Kematiannya  diduga akibat keracunan kabon monoksida dari pemanas yang bocor. Dugaan  lain, rezim Nazi terlibat karena saat itu Sindelar menolak bermain  mewakili Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar