Minggu, 10 April 2011

Cara Terbaik Putuskan Hubungan Tanpa Status

Namanya saja hubungan tanpa status, putusnya pun tak perlu berbelit-belit. Benarkah? Padahal kebanyakan pasangan kekasih menemukan kesulitan ini.

Putus cinta
tetap saja sulit, meski Anda tidak benar-benar menempatkan urusan kencan dengannya sebagai prioritas. Sulit mengakhiri hubungan dengan seseorang ketika Anda hanya kencan dengannya sesekali saja.

Lantas, apakah lebih baik diam lalu menghilang daripada menyatakan putus pada si dia yang hanya
kekasih tanpa status? Mari menimbang pro dan kontra dari kedua pilihan tersebut, seperti diulas HowAboutWe.


http://faktabukanopini.blogspot.com/

Diam dan menghilang


Anda memilih berhenti menelpon, menemui, dan juga mengirimkan pesan teks padanya. Sisi positifnya, Anda tidak perlu canggung mengatakan kepada seseorang bahwa Anda tidak ingin melihatnya lagi setelah kencan beberapa kali. Si dia pasti bisa menangkap petunjuk yang Anda sampaikan.


Sementara sisi negatifnya, Anda adalah orang yang pengecut dan pasti belum dewasa. Anda membuat si dia bertanya-tanya mengapa Anda pergi begitu saja; kapan dan di mana dia telah melakukan kekeliruan.


Putuskan langsung


Anda memintanya untuk bertemu di suatu tempat atau kalau tidak, Anda mengirimkan
e-mail untuk menyatakan kata putus. Sisi positifnya, Anda cukup dewasa untuk mengakhiri semuanya. Ketegasan ini membuat Anda tidak perlu canggung saat bertemu dengan si dia yang tidak pernah Anda hubungi dan temui lagi. Anda punya harga diri di matanya.

Sedangkan sisi negatifnya, setiap orang tidak suka ditolak. Karena itu, menolak orang adalah hal yang sulit. Rasanya mungkin tidak nyaman dan akan membuat Anda menjadi orang yang menyebalkan, setidaknya untuk saat itu saja.


Solusi terbaik


1. Tunggu sampai dia menghubungi Anda. Jika tidak, maka Anda beruntung dan pilihan diam lalu menghilang adalah yang terbaik.


2. Jika dia menghubungi Anda setelah sekian lama menghilang, Anda harus merespons. Katakan sesuatu seperti, "Hubungan ini bukan apa yang saya cari sekarang" atau "Maaf, aku senang telah berkencan denganmu, tetapi aku tidak berpikir kita harus bertemu lagi."


Mungkin si dia tidak akan pernah menghubungi Anda lagi, atau memberikan jawaban hanya berupa, "Ok..." dan suasana menjadi kaku untuk sekian detik. Tapi kemudian, semuanya akan berakhir dan Anda tidak akan perlu merasa bersalah setiap kali bertemu dengannya. Tak perlu menjelaskan alasannya, karena dia pasti tidak mau mendengar. Cukup katakan dengan pendek, tapi tetap manis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar