Jakarta (NewsFlash) - Di awali saat Professor Parker Wilson (Richard Gere) tidak sengaja menemukan seekor anak anjing di stasiun kereta api. Karena petugas stasiun menolak untuk menjaga anak anjing itu untuk sementara waktu, Sang Professor pun membawa anak anjing malang itu pulang kerumahnya.
Sebenarnya, Parker mengetahui kalau istrinya Cate (Joan Allen) tidak menyukai bila ia membawa pulang seekor anak anjing. Tapi ia tetap membawanya dan berusaha menyembunyikan anak anjing tersebut. Namun, tidak dikira anak anjing itu berhasil keluar dari tempat persembunyiannya. Sehinnga, istri Parker kaget tidak menyangka ada anjing di rumahnya.
Awalnya istri parker memang tidak menyetujui anak anjing ini berada dirumahnya dan berniat untuk mencari pengadopsi. Akan tetapi, sungguh tidak tega saat melihat betapa suami dan anaknya sangat menyayangi anjing ini. Hachiko, itulah nama si anak anjing yang menjadi sahabat Parker. Nama Hachiko diambil dari tulisan yang tertera di liontin kalung anjing ini. Meskipun misterius, karena tidak ada satupun yang tau dari mana asal Hachiko. Tapi Parker sangat menyayangi Hachiko. Persahabatan istimewanya dengan anjing ras akita ini membuatnya semangat. Setiap hari Hachiko menemaninya berangkat mengajar ke stasiun, dan kemudian datang kembali ke stasiun pukul 5 sore untuk memberi pelukan hangat kepada majikan kesayangannya.
Sampai suatu ketika Parker meninggal karena sakit. Sahabat setianya masih tetap setia menunggui Parker setiap pukul 5 sore. Sampai 10 tahun berlalu, setiap suara peluit kereta api terdengar Hachiko masih tetap berlari ke stasiun sambil berharap akan bertemu lagi dengan majikannya.
Lupakan adegan-adegan action!. Film Hachiko ibarat oase di gurun pasir untuk mata kita yang selama ini lelah. Ya, lelah diberi tontonan film-film penuh efek komputerisasi, CGI dan serba 3D. Hachiko menyuguhkan sebuah film drama dengan cerita sederhana namun kesan cinta, persahabatan dan kesetiaan yang dirasa sangat menusuk. Sepanjang 120 menit penonton disuguhi adegan drama yang menyentuh, bahkan mungkin mampu membuat kita menitikkan airmata. Dengan luar biasanya Hachiko, si anjing setia mampu menyampaikan pesan bagaimana untuk tidak pernah melupakan orang yang kita cintai meskipun mereka telah tiada.
Begitu menyentuhnya film garapan Lesse Hallstrom ini mungkin karena juga kisahnya berdasarkan kisah nyata. Ya, cerita tentang anjing setia ini memang benar-benar ada. Bahkan sampai sekarang di stasiun Shibuya, Tokyo masih berdiri sebuah patung anjing yang dibuat untuk mengenang Hachiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar